Cerita Rindu Prajurit TNI Di Perbatasan Hingga Ditinggal Pergi Ayah Tercinta Selamanya


Koranmiliter - Dapat mengemban tugas yang diberikan negara merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi prajurit TNI.

Meski demikian, jauh dari keluarga menjadi sebuah kenyataan yang harus diterima. Tak jarang rasa rindu dengan keluarga datang menghampiri.

Seperti yang dialami prajurit satu Ferry Hardiansyah yang menceritakan rasa rindunya kepada sang kekasih nun jauh di Teluk Buton, Kepulauan Riau. Pratu Ferry pun harus menerima lapang dada penugasan di perbatasan RI-Vietnam di Pulau Sekatung, Pulau Laut, Natuna.

"LDR mulai tahun lalu. yang namanya orang pacaran ditanya kapan pulang kapan jumpa. Kalau cemburu namanya manusia pasti cemburu tapi saling percaya saja intinya," kata Ferry dikutip dari detikcom (31/10).

Menurut Pratu Ferry, rindunya harus dapat ia tahan, apalagi dengan sinyal yang masih susah di daerah perbatasan itu. Usai melaksanakan tugas menjaga perbatasan, Pratu Ferry pun bertekad akan memenuhi janjinya untuk menikahi pujaan hati.

Kemudian saat ditanya mengenai orang tua, Pratu Ferry mendadak menjadi sedih dan murung. Pratu Ferry pun diam dan menunduk hingga air matanya jatuh yang kemudian ia hapus dengan segera.

Di balik badannya yang tegap, ternyata ada duka yang mendalam. Kabarnya, Pratu Ferry telah ditinggal ayahanda tercinta. Ayahanda nya meninggal dunia saat pratu Ferry bertugas dalam satgas keamanan perbatasan.

Hal ini yang selalu membuat pratu Ferry bersedih karena kabar kematian ayahnya datang terlambat. Saat itu pratu Ferry yang baru saja bertugas selama sebulan mengaku sulit dihubungi karena susah sinyal.

"Pas masuk rumah sakit saya nggak tahu. Dikasih kabar sudah meninggal. Katanya sakit tahu-tahu pingsan dibawa puskesmas nggak bisa langsung dibawa ke ICU dan di sana selama 2 jam"

"Waktu itu dikasih kabar sudah sore jam setengah 2 pas saya dapat sinyal. Katanya bapak sudah meninggal. Seorang anak pasti nangis, waktu itu saya langsung bilang ke Danru ke Danton lalu ke batalyon saya dikasih libur 5 hari sampai 7 hari," Jelas Pratu Ferry.

Hingga akhirnya Pratu Ferry baru sampai dirumah di hari ke-3 setelah pemakaman ayahanda nya. Kendati demikian, meski ayahnya telah tiada, dia masih mengingat baik-baik kenangan bersama sang ayah yang tanpa henti mendukungnya sebagai tentara.

"Saya berdoa terus agar ayah saya tenang di sana diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi Allah. Saya pengen bahagiakan ibu saya, jaga adek saya. Insyaallah pulang dari sini berangkatin umrah ibu saya," ucap Pratu Ferry.

Menurut pratu Ferry, sebagai abdinegara ia tidak boleh cengeng dan menyerah begitu saja pada keadaan.

"Kita sebagai abdi negara nggak boleh cengeng, nggak boleh nyerah dengan keadaan. Harus tetap semangat karena jalan masih panjang dan butuh perjuangan yang lebih lagi buat masa depan. Tetap semangat NKRI harga mati!" tegasnya.

Saat ini, Pratu Ferry yang merupakan anggota Komposit 1 Army Teluk Buton telah bertugas 8 bulan. (Sbp)

5 Comments

Berkomentarlah dengan bijak dan benar sesuai dengan topik artikel yang dibahas!

  1. subhanallah,, terharu ,,tp ttp semangat ms ferry,, semoga allah slalu melindungi kita semua amin,, bravo TNI,,MERDEKA INDONESIA KU

    ReplyDelete
  2. semoga tabah klo baca critax sprti ank tetangga sya yg sdank brtugas dan tdak bsa mlihat ayhx untk yg trakhir kalix,semoga cita2mu trcpai n sukses n smoga almarhum ayahx dtrima dsisi yg trbaik oleh Allah SWT,AMIN YA ROBBAL ALAMIN

    ReplyDelete
  3. Semoga ayahnya husnul khotimah...dan tugas negara tetap menjadi yg utama demi NKRI ..Jadilah prajurit yg tangguh dan jujur. Selamat bertugas

    ReplyDelete
  4. Sbg ortu sy jg bs mrasakan hal tsb... Mnantuku seorang Tni Al... Bertugas / layar berbln bln... Untung skrg ada bs vidio call tp kl ada sinyal

    ReplyDelete
Previous Post Next Post
close